Selasa, 21 Oktober 2014
SALAM 3 JARI !!!
SALAM 3 (TIGA) JARI...!!!
Indonesia
merupkan negara yang berada dalam masa transisi, dimana keterkungkungannya
selama 32 tahun membuat Indonesia seakan diam dalam hal bersosialisasi,
berfikir kritis, dan bertindak praktis. Indonesia masuk dalam masa perubahan
dan dalam rangka berdemokrasi ketika tahun 98-99 seakan menjadi kebahagiaan yang
tak terhingga. Hingga kini masuk dalam masa kepresidenan yang ke-6 Indonesia
seakan masih terseok-seok dalam hal berdemokrasi, dalam hal bagaimana
seharusnya legislatif, yudikatif, dan ekskutif berperan sebagaimana mestinya
saling bahu-membahu dalam hal kemajuan NKRI.
Indonesia
hingga saat ini, hingga detik ini masih terus menjalankan pembelajaran dalam
hal berdemokrasi, belajar memahami pemimpin, belajar menerima pemimpin dan
mengawal kepemimpinannya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Pada
tahun 2014 tepatnya pada tanggal 20 oktober Indonesia mengalami perubahan yang
sangat besar, khususnya dalam bidang politik. Pemandanngan yang seakan tak
wajar bagi masyarakat lihat di media masa pada tanggal itu bisa di pertontonkan
secara bebas. Pertama momen yang sangat meriuhkan hati dilakukan oleh mantan
Presiden Indonesia yang ke-6 Susilo Bambang Yudoyono yang menyambut kedatangan
presiden terpilih Ir. H. Joko Widodo dikediaman, yang selama beliau duduki
selama kurang lebih 10 tahun. Beberapa pesan singkat beliau sampaikan dan
bahkan sejarah Indonesia mencatat adanya upacara pelepasan Presiden SBY oleh
militer. Selain itu yang sangat luar biasa dapat kita lihat di beberapa jalan
protokol di Jakarta, dimana beberapa kelompok masyarakat mengucapkan “Terima
kasih Bapak SBY”.
Selanjutnya
pemandangan yang tidak kalah seru bahkan dapat dibilang langka juga
diperlihatkan oleh “Rivalitas” politik Prabowo Subianto yang mendadak
hormat kepada presiden terpilih Joko Widodo, dan dilanjutkan mengadakan
pertemuan secara khusus antara keduanya. Selain itu Prabowo juga menemui Wakil
Presiden Jusuf Kala dengan penuh ketentraman
menyertai kedua belah pihak. Pemandangan seperti ini sangat tabu bagi
bangsa Indonesia, khususnya beberapa bulan terahir. Pemilu membuat semua mata
tertutup pada hal kawan, mata hanya melihat dalam hal “pemenang”.
Selanjutnya
sejarah Indonesia mencatat bahwa pada tanggal 20 oktober 2014 telah terpilih
secara sah dan dilantik Presiden terpilih Ir. Joko Widodo oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Sorak-soraipun diperlihatkan oleh semua elemen
masyarakat khususnya di daerah ibu kota Jakarta. Masa pembelajaran bagi rakyat
Indonesia untuk semakin mendalami makna demokrasi yang sebenarnya, dimana
pemimpin dari rakyat, oleh dan untuk rakyat.
Dalam
pidato pertama kali presiden terpilih Ir. H. Joko Widodo dan Jusuf Kala
mencerminkan sikap yang sangat luar biasa, dimana pemimpin harus tetap aksi
dalam banyak hal. Hal ini didasari atas keyakinan bahwa permasalahan tidak
selamanya dapat selesai dengan diskusi, ngobrol dan sejenisnya. Akan tetapi aksi
nyata itu sangat dibutuhkan.
Ada
3 poin penting dalam pidato Presiden Joko Widodo yaitu: 1) Kerja Keras, 2)
Gotong Royong, 3) Persatuan. Pertama kerja keras, bangsa yang besar
bukan bangsa yang bermalas-malasan, melainkan bangsa yang bisa tetap
mengerjakan sesuatu yang positif. Bangsa besar bukanlah bangsa yang sesalu
menadahkan tangan setiap ada masalah
kepada Asing, akan tetapi mampu menyelesaikan permasalahan itu dengan
jeli. Selanjutnya yang kedua adalah gotong royong, beban bangsa yang
kian lama kian berat, beban bangsa yang sangat kompleks menimbulkan sifat
pesimis rakyat. Bahu membahu yang dulu sebagai icon bangsa Indonesia, sekarang
sangat sukar kita temukan dimasyarakat umum sehingga individualis menguasai
pemikiran masyarakat. Ketiga persatuan, bukan saatnya dalam membangun bangsa
selalu di recoki oleh kesalah pahaman antar personal yang tidak jarang menjadi
kesalahpahaman kelompok, banyak partai menimbulkan banyak konflik dan lain
sebagainya. Mari kita mulai buktikan bahwa Indonesia adalah SATU, yang dari
SATU itu menyimpan banyak suku, budaya, ras, agama, bahasa dan juga partai
politik.
Dari
beberapa uraian di atas yang menjadi pesan penulis adalah INGAT Pancasila, yang
dalam poin ketiga adalah PERSATUAN INDONESIA !!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar