Pages

Ads 468x60px

,

Download

Minggu, 16 Juni 2013

SUBSIDI BBM UNTUK DESA



Berangkat dari desa menuju daerah perkotaan memang terkadang butuh penyesuaian diri yang luar biasa, Karena memang banyak sekali hal-hal yang belum menjadi kebiasaan disuatu daerah dikota kita temui. Sebagai contoh kecil yang sekarang dan beberapa bulan lalu di bumingkan negeri ini tidak lain adalah Kenaikan harga BBM (+1500). Di daerah pedesaan atau daerah pelosok yang asumsi umumnya adalah masyarakat yang kurang mampu harga BBM mencapai 8000-15.000 sudah manjadi kebiasaan, bahkan daerah timur harga BBm mencapai 60.000/liter. Akan tetapi didaerah perkotaan BBM seharga 6000 sudah mengakibatkan ketidak nyamanan masyarakat sekitar, karena adanya pemblokiran jalan. Padahal ketika menengok kebelakang hampir semua kesediaan pangan, sandang dan juga papan kota diambil dari daerah pedesaan. Terkait dengan masalah tadi kiranya tidak lancang bagi seorang anak desa yang menginginkan subsidi BBM dialihkan menjadi peningkatan infrastruktur pedesaan. Masih banyak sekali pembenahan-pembenahan desa yang sampai saat ini belum tersentuh oleh pemerintah karena memang sibuk dengan urusan subsidi BBM. (Sepertinya seperti itu…)

Lalu bagaimana menanggapi kenaikan harga BBM, setujukah? Pertanyaan itu perlu dijawab dengan kejujuran, karena jika naik secara otomatis mengakibatkan kenaikan dalam segala sektor, akan tetapi jika tidak ya itu tadi yang terjadi adalah semakin merosotnya perekonomian Bangsa. Jika dari ekonomi bangsa sudah menurun setiap tahunnya lalu kapan desa akan mulai diperhatikan?
ingat kawan… daerah terpencil disana masih sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur yang layak, pendidikan masih sangat jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan daerah perkotaan.
Mari kita diskusikan sahabat. Bukan hanya rakyat miskin kota akan tetapi rakyat miskin desa perlu perhatian
ingat...!!!! Indonesia buka hanya di kota-kota BESAR..

0 komentar:

Posting Komentar

Translate